Swasembada Pangan Merupakan Pilar Ketahanan Nasional, Ini Penegasan Presiden Prabowo Subianto

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 23 Januari 2025 - 07:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna di Jakarta. (Dok. Tim Media Prabowo)

Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna di Jakarta. (Dok. Tim Media Prabowo)

ARAHBISNIS.COM – Indonesia semakin dekat dengan pencapaian swasembada pangan, langkah strategis yang diyakini dapat memastikan ketersediaan pangan dan stabilitas nasional.

Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan pemerintah dalam menjaga kecukupan pangan di tengah berbagai tantangan global.

“Saya bersyukur, dalam tiga bulan terakhir, kita telah membuktikan bahwa kebijakan kita benar-benar berpihak kepada rakyat dan negara.”

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kali ini, kita berhasil menjalankan keadaan yang stabil, penuh ketenangan, dan kesejukan,” ujar Presiden Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Jakarta, Rabu (22/01/2025).

Presiden menekankan bahwa anggaran pemerintah akan diarahkan untuk memperkuat sektor-sektor strategis.

Termasuk penyerapan tenaga kerja, peningkatan produktivitas, dan percepatan swasembada pangan.

“Harus mengarah pada swasembada pangan dan energi. Kita harus mampu memberi makan kepada seluruh masyarakat Indonesia tanpa bergantung pada impor,” tegasnya.

Presiden juga mengapresiasi kinerja kabinet Merah Putih, khususnya para menteri yang menangani urusan pangan

Atas dedikasi mereka dalam menjaga ketersediaan pangan sepanjang 2025.

Ia menyebutkan bahwa Indonesia akan mencapai target tidak lagi mengimpor beras dan jagung lebih cepat dari rencana awal.

“Saya berterima kasih kepada para menteri. Tahun 2025, kita tidak akan impor beras lagi, tidak akan impor jagung lagi.”

“Target swasembada yang sebelumnya ditetapkan dalam empat tahun, insyaallah bisa tercapai akhir 2025 atau awal 2026, tiga tahun lebih cepat dari sasaran semula,” ungkap Presiden.

Menurut Presiden, swasembada pangan adalah kunci ketahanan nasional, memastikan Indonesia tetap aman dari ancaman kelangkaan pangan maupun instabilitas politik global.

“Dengan swasembada pangan, kita aman. Kita tidak boleh lagi bergantung pada sumber dari luar negeri.”

“Dalam krisis global, tidak ada negara yang akan rela melepas pangannya ke luar negeri. Ini adalah hukum sejarah,” katanya.

Presiden menutup pernyataannya dengan optimisme bahwa kebijakan yang terfokus pada kebutuhan bangsa akan membuahkan hasil yang signifikan.

“Insyaallah, dengan niat baik dan orientasi kepada bangsa, kebijakan yang masuk akal akan menghasilkan capaian yang tepat,” tambahnya.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dalam pernyataan sebelumnya, menjelaskan berbagai langkah strategis yang terus dilakukan untuk mempercepat swasembada pangan.

“Kami telah mendorong transformasi dari pertanian tradisional ke pertanian modern, memastikan ketersediaan pupuk, dan membagikan benih unggul secara gratis.”

“Kami juga terus mengawal normalisasi irigasi dan memperkuat kolaborasi lintas sektor.”

“Dengan kerja keras semua pihak, kami optimis target Bapak Presiden dapat tercapai dalam waktu dekat,” jelas Mentan Andi Amran.

Dikutip Pertaniannews.com, melalui percepatan swasembada pangan, Indonesia tidak hanya mengamankan kebutuhan domestik.

Tetapi juga menegaskan posisi sebagai bangsa mandiri yang mampu menghadapi tantangan global.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Bisnisidn.com dan Koperasipost.com

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Persda.com dan Jazirahnews.com

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Heijakarta.com dan Hallopapua.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, silahkan klik Persrilis.com atau Rilispers.com (150an media).

Untuk harga paket yang lebih hemat klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional).

Kami juga melayani publikasi press release di jaringan Disway Group (100an media), dan ProMedia Network (1000an media), serta media lainnya.

Untuk informasi, hubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788, 08111157788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

 

Berita Terkait

Rp50 Triliun Patriot Bond Danantara Difokuskan ke Waste To Energy Nasional
Rp168,5 Triliun Bebas Blokir, Serapan APBN 2025 Masih Sebesar 59,1 Persen
Harga Batu Bara Melemah, CSA Index September 2025 Terkoreksi
DPR Soroti Target Ekonomi RI 7 Persen, Ingatkan Masalah PHK, Utang, dan Lemahnya Konsumsi
Tarif Resiprokal Indonesia-AS: Empat Syarat Strategis dan Dampaknya Bagi Neraca Dagang
Cara Efektif Mengundang Jurnalis Ekonomi Agar Acara Liputan Berhasil
Lonjakan Klaim ASN Ancam Dana Pensiun Taspen, Pemerintah Siaga
Media Hallo.id Hadirkan Layanan Khusus Galeri Foto Perusahaan
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 14 Oktober 2025 - 10:59 WIB

Rp50 Triliun Patriot Bond Danantara Difokuskan ke Waste To Energy Nasional

Rabu, 24 September 2025 - 08:13 WIB

Rp168,5 Triliun Bebas Blokir, Serapan APBN 2025 Masih Sebesar 59,1 Persen

Sabtu, 13 September 2025 - 00:21 WIB

Harga Batu Bara Melemah, CSA Index September 2025 Terkoreksi

Kamis, 11 September 2025 - 07:44 WIB

DPR Soroti Target Ekonomi RI 7 Persen, Ingatkan Masalah PHK, Utang, dan Lemahnya Konsumsi

Rabu, 10 September 2025 - 14:41 WIB

Tarif Resiprokal Indonesia-AS: Empat Syarat Strategis dan Dampaknya Bagi Neraca Dagang

Berita Terbaru

Saham Saratoga undervalued di bawah nilai aset bersih, memberi peluang bagi investor jangka panjang. (Dok. Bursa Efek Indonesia).

Ekonomi

Harga Batu Bara Melemah, CSA Index September 2025 Terkoreksi

Sabtu, 13 Sep 2025 - 00:21 WIB