Proyeksi Ekonomi 2025 Melambat, Pemerintah Siapkan Stimulus Prioritas

Pertumbuhan hanya diperkirakan 4,7%-5%, di bawah target APBN 5,2%, dengan belanja prioritas untuk konsumsi, investasi, dan stabilitas makroekonomi.

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 2 Juli 2025 - 08:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (facebook.com @Sri Mulyani Indrawati)

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (facebook.com @Sri Mulyani Indrawati)

PERTUMBUHAN ekonomi Indonesia pada tahun 2025 diperkirakan tidak akan mencapai target APBN sebesar 5,2%, dengan Kementerian Keuangan memproyeksikan kisaran pertumbuhan hanya sebesar 4,7% hingga 5%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa tekanan eksternal dan tantangan domestik membuat outlook pertumbuhan perlu dikaji ulang secara realistis.

Sri Mulyani menyampaikan hal tersebut rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR RI pada Selasa, 1 Juli 2025.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun 2025 berada pada kisaran 4,7% hingga 5%, yang artinya sedikit di bawah asumsi dalam APBN,” ujar Sri Mulyani.

Pemerintah berkomitmen untuk menutup kesenjangan proyeksi tersebut melalui kebijakan fiskal ekspansif yang tetap terukur.

Dengan mengutamakan program-program yang berdampak langsung pada konsumsi rumah tangga dan investasi.

Perlambatan ini juga mencerminkan kehati-hatian pemerintah dalam menyikapi dinamika global, seperti konflik geopolitik di Timur Tengah, fluktuasi harga energi, serta tekanan terhadap nilai tukar rupiah dan aliran modal asing.

Stimulus Fiskal Digulirkan Demi Jaga Konsumsi dan Investasi Domestik

Untuk menjaga momentum pertumbuhan, pemerintah akan memulai akselerasi belanja negara pada semester II-2025 dengan fokus pada program-program prioritas yang memiliki efek berganda.

Beberapa program yang disiapkan meliputi makan bergizi gratis (MBG) untuk pelajar, Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), program Koperasi Desa Merah Putih, dan perluasan akses pendidikan melalui sekolah rakyat.

Seluruh stimulus tersebut dirancang agar dapat langsung memperkuat konsumsi masyarakat dan menciptakan permintaan domestik, sekaligus menjaga stabilitas sosial dan produktivitas jangka menengah.

“Program-program ini akan dijalankan dengan prinsip akuntabilitas fiskal yang kuat, dan target utamanya adalah memastikan APBN tetap menjadi instrumen pemulihan ekonomi,” jelas Sri Mulyani dalam forum yang sama.

Pemerintah juga mendorong keterlibatan sektor swasta dalam investasi sektor hilirisasi industri, energi terbarukan, serta pengembangan kawasan ekonomi baru sebagai bagian dari strategi pertumbuhan berkelanjutan.

Belanja pemerintah akan menjadi katalis fiskal untuk menciptakan ruang pertumbuhan melalui konsumsi, investasi produktif, dan penyediaan infrastruktur dasar, terutama di luar Jawa.

Stabilitas Inflasi dan Nilai Tukar Jadi Prioritas Semester Kedua 2025

Selain menyesuaikan target pertumbuhan, pemerintah juga memproyeksikan inflasi akan tetap terjaga pada kisaran 2,2% hingga 2,6% sepanjang semester II-2025, dengan koordinasi erat antara fiskal dan moneter.

Kementerian Keuangan menegaskan bahwa stabilitas harga merupakan prasyarat utama bagi efektivitas stimulus fiskal, karena daya beli masyarakat hanya akan pulih jika tekanan harga tetap terkendali.

Nilai tukar rupiah diproyeksikan berada dalam kisaran Rp 16.300 hingga Rp 16.800 per dolar AS, tergantung pada pergerakan indeks dolar, harga komoditas global, dan arus modal asing ke pasar domestik.

“Pemerintah dan Bank Indonesia akan terus menjaga koordinasi untuk memastikan stabilitas makroekonomi dan iklim investasi tetap terjaga,” ungkap Sri Mulyani, seperti dikutip dari laman resmi Kemenkeu.

Dari sisi instrumen keuangan negara, yield Surat Berharga Negara (SBN) ditargetkan bisa ditekan mendekati batas bawah 6,8%, selama komunikasi kebijakan tetap efektif dan kredibilitas APBN terjaga.

Pasar obligasi domestik akan memainkan peran penting dalam menjaga keberlanjutan fiskal, terutama untuk mendanai program prioritas tanpa meningkatkan risiko pemburukan defisit.

Ketidakpastian Harga Minyak Global Jadi Risiko Eksternal Paling Besar

Salah satu variabel kunci yang menjadi perhatian investor dan pemerintah adalah fluktuasi harga minyak mentah dunia yang sangat dipengaruhi ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan kebijakan produksi OPEC+.

Proyeksi harga minyak oleh pemerintah berada dalam rentang lebar, yakni antara US$ 66 hingga US$ 94 per barel, yang mencerminkan tingginya volatilitas dan ketidakpastian pasar energi global.

Kenaikan harga minyak berpotensi memberikan tekanan terhadap subsidi energi dan defisit fiskal, terutama jika tidak diimbangi dengan efisiensi dalam belanja dan penguatan penerimaan negara.

Untuk mengatasi risiko pasokan, pemerintah menargetkan tambahan produksi dari kilang Banyuurip di Blok Cepu, Jawa Timur, yang diperkirakan mencapai 593.000 hingga 597.000 barel per hari.

Selain itu, proyeksi lifting gas bumi berada di kisaran 976.000 hingga 987.000 barel setara minyak per hari (bsmph), sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan ketahanan energi nasional.

Investasi hulu migas juga terus didorong melalui penyederhanaan perizinan dan insentif fiskal, guna menjamin kesinambungan pasokan energi dan daya saing industri dalam negeri.

Prioritas Kebijakan Jangka Pendek dan Risiko ke Depan

Meskipun target pertumbuhan ekonomi tahun 2025 direvisi ke bawah, pemerintah tetap optimis bahwa kombinasi belanja prioritas, stabilitas makro, dan reformasi struktural dapat menjaga momentum positif.

Stabilitas politik menjelang pemilu 2029, tren positif neraca perdagangan, serta ketahanan sektor perbankan akan menjadi katalis utama dalam menjaga kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia.

Namun, pemerintah tetap harus waspada terhadap risiko eksternal seperti pengetatan suku bunga global, perlambatan ekonomi Tiongkok, serta tekanan geopolitik yang dapat mempengaruhi arus investasi.

Investor diharapkan tetap mencermati perkembangan realisasi belanja pemerintah, indikator makro utama seperti inflasi dan nilai tukar, serta outlook fiskal semester II 2025 secara lebih saksama.

Untuk informasi resmi terkait APBN dan proyeksi makroekonomi 2025, kunjungi situs Kementerian Keuangan RI dan Bank Indonesia.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infopeluang.com dan Ekonominews.com.

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Lingkarin.com dan Kontenberita.com.

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hallokaltim.com dan Apakabarbogor.com.

Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.

Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.

Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center

Berita Terkait

Strategi Investasi Bijak Dibutuhkan Saat CSA Index Mengalami Koreksi
APBN 2024 Redam Tekanan Global, Dorong Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi
Chandra Daya (CDIA) Siap Listing, IPO Tawarkan Saham Rp190 per Lembar
Holding Bursa Kripto COIN Tawarkan IPO, Tantang Pasar Modal Indonesia
MSIG Life Untung Rp351 Miliar, Tapi Unit Syariah Tak Kebagian Dividen
Utang Kian Menumpuk, Pemerintah Terjepit di Tengah Ancaman Global
Izin Tambang Nikel Dicabut, Raja Ampat Dilarang Jadi Korban Eksploitasi Tambang demi Keberlanjutan
Pemerintah Kepung Tambang Nikel Raja Ampat: Rumah Karang Dunia Terancam Runtuh di Tangan Korporasi
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 8 Juli 2025 - 13:43 WIB

Strategi Investasi Bijak Dibutuhkan Saat CSA Index Mengalami Koreksi

Kamis, 3 Juli 2025 - 07:50 WIB

APBN 2024 Redam Tekanan Global, Dorong Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi

Rabu, 2 Juli 2025 - 08:25 WIB

Proyeksi Ekonomi 2025 Melambat, Pemerintah Siapkan Stimulus Prioritas

Selasa, 1 Juli 2025 - 10:05 WIB

Chandra Daya (CDIA) Siap Listing, IPO Tawarkan Saham Rp190 per Lembar

Jumat, 27 Juni 2025 - 09:51 WIB

Holding Bursa Kripto COIN Tawarkan IPO, Tantang Pasar Modal Indonesia

Berita Terbaru