JAKARTA – Siapapun pasti akan kesulitan jika harus mengukur jumlah air di waduk Jatiluhur dengan sendok kecil.
Atau harus mengukur panjang sebutir beras dengan meteran dorong.
Kesulitan juga akan dihadapi siapapun yang diminta mencari dan membandingkan kemanisan duren saat bukan musim duren.
Atau mencari dan membandingkan daerah-daerah yang kebanjiran di tengah bulan kemarau.
Baca Juga:
Presiden Donald Trump Umumkan Tarif Resiprokal ke Berbagai Negara Mitra Dagang Ditunda 90 Hari
Pemilihan metode, waktu dan pembanding yang tidak tepat dalam sebuah pengukuran pasti menghasilkan kesimpulan yang tidak tepat.
Ini penting untuk kita semua pahami agar bisa mengukur dan menilai kebijakan Pemerintah dengan tepat.
Sekaligus identifikasi mereka-mereka yang memang niatnya mengambil kesimpulan yang tidak tepat.
Case study: UU TNI 2025
Contoh pengukuran & kesimpulan tidak tepat: Dibanding UU 34/2004 tentang TNI, KL yang dapat dijabat TNI aktif naik dari 10 ke 14 dalam UU TNI 2025. Ada penambahan 40% dari sebelumnya. Ini bukti Pemerintah dan DPR kembalikan dwifungsi TNI.
Baca Juga:
Tiongkok Kenakan Tarif Tambahan 34 Persen untuk Semua Produk dari AS, Mulai 10 April 2025
Kepada Negara-negara yang Terdampak Tarif Impor Baru, Ini Ancaman yang Disampaikan Amerika Serikat
Contoh pengukuran & kesimpulan tepat:.Dibanding UU 2/1988 tentang Prajurit ABRI yang tidak membatasi peran TNI dan bahkan TNI bisa berpolitik di DPR dan menjabat Kepala Daerah (Pasal 6 tentang Dwifungsi).
KL yang dapat dijabat TNI aktif dalam UU TNI 2025 sangat terbatas ke 14 KL yang sangat terkait dengan tugas dan kemampuan TNI seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Selain itu tidak ada pasal karet tentang dwifungsi TNI dalam UU TNI 2025. Ini bukti Pemerintah dan DPR konsekuen menjaga hasil reformasi, tidak kembalikan dwifungsi TNI.
Case study: Makan Bergizi Gratis
Contoh pengukuran & kesimpulan tidak tepat: Per pertengahan Maret 2025, realisasi belanja MBG belum 1% dari anggaran.
Baca Juga:
Media Ekonomi dan Bisnis Siap Mempublikasikan Aksi Korporasi dan Kegiatan Seremoni Anda!
Airlangga Hartarto Angkat Bicara Soal Fundamental Ekonomi Indonesia dan Pergerakan Fluktuasi Rupiah
Baru 3 juta anak menerima MBG. Ini bukti Pemerintah gagal jalankan MBG*.
Contoh pengukuran & kesimpulan tepat: BGN merencanakan roll out MBG dilakukan bertahap untuk menjaga mutu.
Akhir Februari ditargetkan 2,2 juta penerima, akhir April ditargetkan 6 juta penerima, akhir Oktober ditargetkan 45 juta penerima, dan akhir Desember ditargetkan 82 juta penerima.
Jika yang menerima sudah 3 juta di pertengahan Maret, artinya sesuai rencana BGN. Ini bukti Pemerintah berhasil jalankan MBG.
Case study: Danantara
Contoh pengukuran & kesimpulan tidak tepat: Dari 1 Januari sampai 18 Maret 2025 terjadi net sell asing dari bursa Indonesia sebesar USD 1,6 milyar (sekitar Rp. 26 triliun).
Harga saham bank-bank BUMN turun, padahal Danantara baru dibentuk. Ini bukti fund manager global tidak percaya Danantara.
Contoh pengukuran & kesimpulan tepat: Dari 1 Januari sampai 18 Maret 2025 terjadi net sel asing dari bursa India sebesar USD 15,9 milyar, net sell asing dari bursa Jepang sebesar USD 14,1 milyar.
Net sell asing dari bursa Korea Selatan sebesar USD 5 milyar, dan net sell asing dari bursa Indonesia sebesar USD 1,6 milyar.
Net sell asing terjadi di berbagai bursa, berpindah ke bursa Tiongkok dan emas, padahal India, Jepang, Korea Selatan tidak sedang membentuk SWF baru.
Ini bukti realokasi aset oleh fund manager besar sedang terjadi secara global. (DS).***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infopeluang.com dan Ekonominews.com
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Lingkarin.com dan Kontenberita.com
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hallokaltim.com dan Apakabarbogor.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Persrilis.com atau Rilispers.com (150an media).
Sapulangit Media Center (SMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi atau kepentingan lainnya.
Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.