Luka Diabetes Lebih Sulit Sembuh: Ini Cara Mengenali dan Merawatnya

Ketahui perbedaan luka diabetes dan luka biasa agar Anda bisa menghindari risiko infeksi, kerusakan jaringan, bahkan amputasi kaki.

Avatar photo

- Pewarta

Sabtu, 19 Juli 2025 - 08:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Diabetes membuat luka sembuh lebih lama dan mudah terinfeksi. (Pixabay.com @stanias)

Diabetes membuat luka sembuh lebih lama dan mudah terinfeksi. (Pixabay.com @stanias)

PENDERITA diabetes harus ekstra hati-hati terhadap luka sekecil apapun. Luka kecil yang pada orang tanpa diabetes biasanya sembuh cepat, pada penderita diabetes bisa berkembang menjadi infeksi serius bahkan risiko amputasi.

Artikel ini membantu Anda mengenali perbedaan luka biasa dengan luka diabetes, memahami risikonya, serta mengetahui kapan harus segera mencari pertolongan medis.

Mengapa Luka Diabetes Lebih Sulit Sembuh Daripada Luka Biasa di Kulit?

Luka kulit adalah hal umum, baik karena jatuh, goresan, atau terkena benda tajam, namun pada diabetes kondisinya berbeda.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Gula darah tinggi pada penderita diabetes mengganggu aliran darah ke jaringan dan merusak saraf, sehingga proses penyembuhan luka menjadi lebih lambat.

Selain itu, kadar gula tinggi juga melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga bakteri lebih mudah berkembang biak di luka dan menimbulkan infeksi.

American Diabetes Association mencatat bahwa “sekitar 15% penderita diabetes akan mengalami ulkus kaki pada suatu waktu dalam hidup mereka.”

Menurut Mayo Clinic, luka diabetes biasanya terjadi di kaki karena berkurangnya sensasi (neuropati) dan kerusakan pembuluh darah di area tersebut.

Itulah sebabnya luka diabetes memerlukan perhatian medis sejak awal, untuk mencegah luka menjadi lebih parah.

Kenali Tanda-tanda Luka Diabetes yang Berbeda dengan Luka Biasa

Mengetahui ciri khas luka diabetes penting agar Anda dapat mengambil tindakan cepat sebelum komplikasi terjadi.

Luka biasa biasanya terasa nyeri proporsional dengan ukurannya dan sembuh dalam 1–2 minggu dengan perawatan sederhana.

Luka diabetes bisa berlangsung berminggu-minggu hingga berbulan-bulan bahkan jika sudah dirawat dengan benar.

Selain itu, luka diabetes kadang terasa kurang nyeri karena kerusakan saraf (neuropati), atau justru terasa sangat nyeri tidak sesuai kondisinya.

Menurut CDC, “kurangnya rasa sakit bukan berarti luka Anda baik-baik saja — justru ini tanda kerusakan saraf yang perlu diwaspadai.”

Tanda lain adalah mudahnya luka terinfeksi, dengan gejala seperti kemerahan, bengkak, keluar nanah, bau tidak sedap, dan kulit sekitar yang mati atau berubah warna.

Luka diabetes juga sering muncul di bagian kaki yang menjadi tumpuan berat badan seperti telapak, tumit, atau jari kaki.

Sementara luka biasa dapat terjadi di bagian tubuh mana saja akibat trauma, misalnya siku atau lutut.

Risiko Komplikasi Serius dari Luka Diabetes yang Jarang Disadari

Luka biasa jarang menimbulkan komplikasi serius bila dirawat dengan baik, namun luka diabetes bisa berujung amputasi.

Amputasi dilakukan jika infeksi sudah menyebar ke tulang atau jika jaringan sudah mati dan tidak bisa diselamatkan.

Menurut World Health Organization, “lebih dari satu juta amputasi kaki terkait diabetes dilakukan setiap tahun di dunia.”

Luka diabetes yang sudah berwarna hitam, kebiruan, atau pucat merupakan tanda aliran darah yang buruk dan membutuhkan tindakan segera.

Jika Anda menderita diabetes, biasakan memeriksa kaki setiap hari dan segera cari bantuan medis jika luka tidak kunjung sembuh, tampak memburuk, atau muncul tanda infeksi.

Cara Merawat luka diabetes di rumah untuk mencegah infeksi dan komplikasi

Perawatan luka diabetes dimulai dari pencegahan, menjaga kebersihan, dan mengenali kapan butuh perawatan dokter.

Cuci luka dengan air bersih atau cairan saline steril, keringkan dengan lembut, lalu tutup dengan perban steril untuk melindungi dari kotoran dan bakteri.

Ganti perban secara rutin, minimal sekali sehari, atau ketika sudah basah atau kotor untuk mencegah pertumbuhan kuman.

Jaga gula darah tetap stabil dengan pola makan sehat, olahraga, dan minum obat sesuai anjuran dokter karena gula tinggi memperlambat penyembuhan luka.

Jangan menginjak tanpa alas kaki, terutama di luar ruangan, untuk mencegah cedera baru atau kontaminasi pada luka.

Segera temui dokter bila luka membesar, berubah warna, keluar nanah, demam, atau nyeri semakin parah.

Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), “penanganan tepat waktu pada luka kaki diabetes penting untuk mencegah amputasi.”

Luka Diabetes Bukan Luka Biasa, Waspadai dan Tangani dengan Tepat

Luka pada kulit memang sering dianggap ringan, namun bagi penderita diabetes bisa menjadi masalah serius bila diabaikan.

Pahami perbedaannya dengan luka biasa: lebih lama sembuh, mudah terinfeksi, kurang terasa sakit, sering di kaki, dan berisiko komplikasi berat.

Jaga kebersihan luka, kendalikan gula darah, periksa kaki setiap hari, dan jangan ragu mencari pertolongan medis untuk mencegah kerusakan lebih jauh.

Dengan perhatian yang tepat, Anda dapat melindungi kaki Anda, menghindari amputasi, dan menjaga kualitas hidup yang lebih baik.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infoemiten.com dan Panganpost.com.

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Infoseru.com dan Poinnews.com.

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Jatengraya.com dan Hallobandung.com.

Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.

Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.

Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center

Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Sabtu, 19 Juli 2025 - 08:38 WIB

Luka Diabetes Lebih Sulit Sembuh: Ini Cara Mengenali dan Merawatnya

Berita Terbaru

Ekonomi

PROPAMI Bahas Peran Rehat Psikis di Dunia Keuangan

Kamis, 24 Jul 2025 - 09:00 WIB

Foto : PROPAMI CUP VI 2025 di TriboOn Mini Soccer, Jeruk Purut, Jakarta Selatan (19/7/25). (Doc.Ist)

Sport

Final PROPAMI CUP VI 2025, KB Valbury Raih Gelar Juara

Minggu, 20 Jul 2025 - 20:36 WIB